Jenis-jenis Tanaman Pelengkap Desain Interior Kekinian
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memang diciptakan tidak bisa terlepas dari lingkungan sekitarnya. Sebagai makhluk paling mulia, manusia harus mampu mengelola dan memanfaatkan alam, termasuk tanaman, dengan baik dan bertanggung jawab. Demikian pula dalam desain interior. Dasar pemikiran bahwa manusia tidak bisa terlepas dari alam, membuat desain interior yang baik mengikutsertakan elemen alam ke dalam elemen desainnya. Bukan sekedar demi menunjukkan keberadaan manusia yang berkaitan erat dengan alam, tetapi memang karena elemen alam diperlukan untuk mewujudkan desain interior yang nyaman dan fungsional.
Di tengah kemajuan zaman dan kesibukan manusia sekarang ini, dibutuhkan desain interior yang fungsional, nyaman, kreatif, dan praktis. Hal inilah yang mendasari perlunya pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman pelengkap desain interior kekinian. Banyak alasan yang menjadikan tanaman sangat penting diikutsertakan dalam desain interior. Hijaunya tanaman memberi kenyamanan dan kesegaran pikiran. Cerahnya warna-warni bunga menceriakan suasana. Oksigen yang dihasilkan pastilah menyehatkan. Bahkan, beberapa jenis tanaman bisa menetralkan racun sejenis formaldehida, racun penyebab gangguan pernapasan, masalah neurologis, dan kanker. Selain itu, keberadaan tanaman dalam desain interior bisa menjadi ‘focal point’ yang mempercantik ruang.
Baca juga: 8 Desain Rumah Mewah dengan Interior Garden yang Mempesona
1. Pakis Sarang Burung (Kadaka)
P_Housedi BSD, Tangerang karyaStudio Air Putih tahun 2012
Tanaman pakis atau sejenis paku-pakuan (Pteridophyta) ini banyak tumbuh di hutan-hutan Indonesia. Jenis tanaman pakis memang daunnya berbeda-beda dan unik. Panjang daunnya sekitar 25-35 cm dan agak tebal. Varian kadaka ada beberapa jenis, seperti: kadaka ular, kadaka osaka, dan kadaka keriting. Semakin unik bentuknya, nilai jualnya pun semakin tinggi. Selain indah, unik, dan khas Indonesia, tanaman ini cocok sebagai perlambang keindahan desain minimalis. Perawatannya pun mudah. Inilah sebabnya, Studio Air Putih memanfaatkan pakis sarang burung (Aspienium Scorpio) di P_House, meneranginya dengan cahaya matahari, dan menjadikannya ‘focal point’ yang cantik dan elegan.
Baca juga: 12 Cara Cerdik Mendesain Taman yang Mudah Perawatannya
2. Sansevieria (lidah mertua)
Studio Apartmentdi Jakarta karyaJR Design tahun 2016
Saat mendesain interior untuk Studio Apartment ini, JR Design mendapat tantangan untuk merancang interior bergaya industrial minimalis yang terkesan bersih dan senyaman di hotel. Sansevieria jenis ‘Black brazilian’ dipilih sebagai tanaman pelengkap desain interior yang menghasilkan banyak oksigen, perawatannya mudah, dan tidak perlu sering disiram. Cara pengembangbiakannya juga mudah karena Sansevieria menghasilkan tunas anakan di sekelilingnya.
Nama Sansevieria merupakan penghormatan bagi Pietro Antonio Sanseverino yang berhasil menangkarkan tanaman ini. Tanaman ini digemari sebagai tanaman hias karena mudah perawatan dan pembudidayaannya. Sansevieria dapat tumbuh dalam kondisi sedikit air atau kering dan lokasi yang terpapar cahaya matahari langsung.
Sansevieria digemari bukan hanya karena keunikan daunnya, melainkan juga terkenal sebagai tanaman penyerap polusi terbanyak. Tanaman ini memiliki senyawa yang mampu menyerap radiasi (computer dan peralatan elektronik lainnya), karbondioksida (formaldehida, xylene, dan toluene), asap rokok, dan 170 polutan lainnya serta mengubahnya menjadi oksigen. Di Cina, Korea, dan Barbados, Sansevieria dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Bentuk daun Sansevieria dengan tulang daun sejajar, mempertegas kesan minimalis dalam desain interior.
Baca juga: Desain Kantor Industrial Kekinian Bagi Kaum Milenial
3. Tanaman palem
Regency 21di Surabaya karyaLumos Interior Design tahun 2016
Hampir semua jenis tanaman palem dapat dijadikan pelengkap desain interior karena tumbuhnya tegak dan tampilan daunnya pun cantik. Tanaman palem juga baik dalam menyerap polutan. Namun, tanaman palem membutuhkan sedikit perhatian lebih, karena harus disiram secara teratur. Garis-garis tulang daun dan batang palem berpadu harmonis dengan garis-garis pada lantai kayu, furnitur, dan gorden di Regency 21. Lewin Nuramin juga memanfaatkan ketegasan garis-garis dari tulang daun palem untuk memperkuat kesan minimalis, sekaligus sebagai penyeimbang unsur lengkung pada bentuk wastafel dan keran di kamar mandi Rumah W.
Baca juga: Desain Taman Rumah Minimalis di Lahan Sempit dengan Keindahan Maksimal
Rumah WkaryaLewin Nuramin tahun 2016
4. Sirih Gading (Devil’s Ivy)
Sirih gading (Golden photos atau Epipremnum aureum) termasuk tanaman rambat yang unik, mudah perawatan, dan pengembangbiakannya. Daunnya berbentuk hati, berwarna hijau tua atau hijau tua dengan corak kuning gading. Sirih gading dapat bertahan hidup pada suhu dingin dan sedikit cahaya matahari. Daunnya juga mampu menyerap berbagai polutan di udara.
Bila ditanam di dalam pot, ukuran daunnya kecil dengan diameter sekitar 5-10cm. Tetapi, jika ditanam langsung di tanah luas, diameternya bisa mencapai 30 cm. Potongan batangnya bisa tetap tumbuh jika direndam air pada bagian ruasnya, dan bisa diletakkan dikamar mandidengan pot transparan. Sirih gading juga menjuntai cantik dari dalam pot gantung. Jadi, sirih gading cocok ditanam di berbagai media, langsung di tanah luas, di dalam pot biasa dan pot gantung, atau di air.
Baca juga: Mengintip Desain Kamar Mandi yang Cocok untuk Rumah Minimalis Anda
5. Tanaman karet hias (Ficus lyrata)
Rumah WkaryaLewin Nuramintahun 2016
Ficus lyrata sebenarnya sejenis tanaman karet hias, dengan daun yang tebal dan lebar. Warna daun hijau tua serta mampu menyerap formaldehida dan banyak menghasilkan oksigen. Ficus lyrata mampu bertahan di daerah temperatur rendah dengan sedikit pancaran sinar matahari. Tanaman ini cocok dijadikan pelengkap desain interior kekinian dengan kebutuhan tanaman berdaun lebar sebagai elemen ‘hijau’ untuk ruangan. Lewin Nuramin meletakkan pot yang ditumbuhi Ficus lyrata di atas lantai kayu di Rumah W. Warna hijau tua dan coklat kayu berpadu serasi dalam menciptakan ke suasana alami yang nyaman dan elegan.
Baca juga: 10 Cara Mempercantik Lantai Kayu Rumah Anda
6. Agapanthus
Nama Agapanthus berasal dari kata Yunani yaitu “agape” yang berarti cinta dan “anthos” yang berarti bunga. Jadi, Agapanthus berarti bunga cinta. Dikenal juga sebagai Lily of the Nile, Blue Lily, atau African Lily.
Bunga Agapanthus bergerombol dan tampil anggun dengan gradasi warna biru keunguan. Agapanthus dikembangbiakkan dengan umbinya, toleran terhadap panas dan kering, daunnya menyerupai rumput, tidak mudah rontok, dan bunga birunya cantik bergerombol seperti bola bunga. Kuntum bunganya yang cantik akan mekar di musim kemarau dan bertahan selama beberapa bulan untuk meneduhkan panasnya musim kemarau.
Tanaman bunga yang termasuk family Amaryllidaceae ini, cukup mudah perawatannya karena hanya perlu disiram satu kali sehari. Jika ditanam di dalam pot, diameter pot sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 20-30 cm saja. Jika ukuran pot terlalu besar, daun akan tumbuh lebih subur, dan sulit berbunga.
Modern Minimalist Kitchen-Red and Whitedi Jakarta karyaZeno Living tahun 2011
7. Philodendron
Philodendron memiliki daun lebar berbentuk hati. Mudah perawatannya karena dapat bertahan hidup pada lingkungan yang terkena sinar matahari ataupun yang tidak. Philodendron dapat menyerap racun formaldehida dari perabotan rumah tangga, seperti furnitur dari kayu, particle board, karpet, bahan pembersih, minyak tanah, dan asap rokok. Tanaman ini mendapat penghargaan Royal Horticultural Society’s Award of Garden Merit dan direkomendasikan sebagai tanaman untuk interior.
Namun, getah philodendron bisa menyebabkan iritasi kulit. Tanaman ini juga beracun jika dikonsumsi karena mengandung kristal kalsium oksalat. Efek keracunannya berbeda-beda, mulai dari pembengkakan parah hingga gangguan fungsi pernapasan.
Baca juga: 10 Desain Dapur Keren untuk Rumah Minimalis Anda
8. Bunga Aster
Modern Minimalist Kitchen with Marmerdi Jakarta karyaZeno Living tahun 2010
Bunga aster banyak digemari sebagai tanaman hias dan pelengkap desain interior karena warnanya yang cerah dan beraneka ragam. Zeno Living memilih warna ungu dan putih untuk mencerahkan Modern Minimalist Kitchen with Marmer. Selain sebagai tanaman hias, bunga aster merupakan pengusir nyamuk alami sebab mengandung zat pyrethrin, yang biasa digunakan sebagai campuran bahan obat nyamuk bakar.
9. Pachiara (pohon uang)
JS House di Tulodong, Jakarta karya Antony Liu + Ferry Ridwan / Studio TonTon tahun 2015
Pachiara lebih dikenal sebagai ‘pohon uang’ karena banyak orang yang menganggapnya sebagai pembawa rejeki. Umumnya, batang pachiara yang tinggi ramping dibonsaikan atau dikepang agar tampil apik untuk mempercantik desain interior.
Antony Liu + Ferry Ridwan / Studio TonTon memanfaatkan tanaman ini sebagai pelengkap interior gardenJS House. Pachiara disandingkan bersama lukisan hutan pada latar belakangnya dan hamparan kerikil pipih sebagai ‘permadaninya’ untuk menambah kealamian interior garden yang dilengkapi meja dan kursi kayu yang sengaja di-finishing kasar.
10. Spider plants (Chlorophytum comosum)
Kembang Murni Housedi Jakarta Barat karyaRAW Architecture
Tanaman jenis rumput-rumputan ini sering menjadi pelengkap desain interior bergaya ekletik. Daunnya yang panjang menjuntai seperti kaki laba-laba, tampil apik dalam pot dan diposisikan pada bingkai kayu di dinding Kembang Murni House. Warna dan bentuk daun menyerupai lidah mertua (Sansevieria), namun tidak terlalu keras sehingga menjuntai dengan indah. Tanaman yang masa hidupnya cukup lama ini, justru tumbuh dengan baik dengan pencahayaan matahari tidak langsung, sehingga cocok menjadi pelengkap desain interior.
11. Tanaman jade
Graha Natura Blok AAdi Surabaya karyaKOMA tahun 2016
KOMA dengan cerdik memilih dan menempatkan tanaman jade untuk memberikan kesan ‘homey’ dan nyaman di townhouseGraha Natura Blok AA yang mungil.
Tanaman jade dikenal sebagai ‘money tree’ si pembawa keberuntungan dan lambang persaudaraan yang erat. Daunnya yang tebal dan kecil dengan warna hijau tua, dengan cantiknya melengkapi desain interior kamar tidur utama Graha Natura Blok AA. Tanaman ini toleran terhadap sedikit cahaya, tetapi akan tampak lebih sehat dan warna hijau tuanya semakin segar jika ditempatkan di samping jendela yang terkena sinar matahari. Perawatannya sangat mudah, bahkan dapat bertahan tanpa air sampai sebulan. Tanaman jade dapat menyerap polusi udara, terutama dari cat dan thinner.
12. Monstera deliciosa
414 Commonwealthdi Singapura karyaHelloEmbryo tahun 2017
Salah satu jenis tanaman yang sedang tren saat ini adalah Monstera deliciosa yang tampil cantik untuk menciptakan kesan tropis dalam desain interior. Bentuk daunnya yang lebar menyerupai hati dengan banyak lubang, membuat tanaman yang termasuk Philodendron ini mudah dikenali. Monstera deliciosa mudah tumbuh di Indonesia karena iklimnya mirip dengan habitat aslinya di hutan hujan tropis di Meksiko dan Amerika Tengah.
414 Commonwealthdi Singapura karyaHelloEmbryo tahun 2017
Karena keindahan dan keunikan daunnya serta batang basahnya tahan lama setelah dipotong, HelloEmbryo juga memanfaatkan Monstera deliciosa sebagai ‘point of interest’ di kamar tidur 414 Commonwealth.
Boxwood balls, tanaman pelengkap interior Rumah WkaryaLewin Nuramintahun 2016
Desain interior tidak melulu tentang pengaturan dan pemanfaatan furnitur, bahan-bahan kain ‘fabric’, ataupun benda mati buatan manusia semata. Desain interior akan sangat bermakna dalam memberikan kenyamanan kepada penghuninya jika memanfaatkan tanaman sebagai bagian dari elemen desainnya. Banyak jenis tanaman yang dapat dijadikan tanaman pelengkap desain interior kekinian. Tanaman itu tidak hanya unik dan indah secara bentuk dan warnanya, tetapi juga banyak manfaatnya. Tidak perlu takut repot mengikutsertakan tanaman sebagai elemen desain interior.
Blog kamu bagus kakak.Jika mas mau beli motor baru dan tinggal di area Tulungagung,Kediri dan Trenggalek. Bisa wa kami 081 559 795 985
BalasHapus